Haiah Kibar Ulama al-Azhar al-Syarif (Dewan Ulama Senior al-Azhar al-Syarif) didirikan pada tahun 1911 M, bertepatan dengan tahun 1329 H, pada masa Grand Syekh Salim al-Bisyri. beranggotakan 40 ulama senior al-Azhar yang sangat berkompeten dalam mazhab-mazhab fikih, baik Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali.
Qasidah al-Azhar al-Syarif; Ya Misru Nadal Mukhlishuna wa Kabbaru
Haiah Kibar Ulama sempat vakum pada masa pemerintahan Presiden Gamal Abdel Nasser. Kemudian kembali aktif pada tahun 2012 M atas kewenangan Syekh Husein Thanawi yang menjabat sebagai penasihat Majlis A'la. Haiah ini mempunyai otoritas dalam pemilihan Syekh al-Azhar atau Grand Syekh dan mencalonkan kandidat Mufti Besar Mesir. Ada beberapa ketentuan yang diterapkan atas anggota-anggota Haiah Kibar Ulama, yaitu:
- Minimal berusia 55 tahun, dengan hitungan kalender masehi.
- Bergelar doktor dan profesor bidang ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab.
- Menempuh jenjang pendidikan dari dasar hingga perguruan tingi di al-Azhar al-Syarif.
Sekarang, anggota Haiah Kibar Ulama berjumlah 18 ulama. Jumlah ini telah mengalami penurunan dari jumlah yang ditetapkan, sebanyak 40 orang. Nantinya, Haiah akan menginput beberapa anggota baru, supaya genap menjadi 40 ulama.
Berikut ini adalah anggota-anggota aktif Haiah Kibar Ulama al-Azhar al-Syarif:
1. Grand Syekh Prof. Dr. Ahmad Muhammad al-Thayib
Imam Besar al-Azhar al-Syarif; Grand Syekh Ahmad al-Thayib dilahirkan di Kota Qurna, Provinsi Luxor, pada tangal 6 Januari 1946 M/ 3 Safar 1365 H. Beliau tumbuh di lingkungan keluarga yang kental dengan nuansa keislaman. Sampai searang, kakak beliau; Syekh Muhammad Muhammad al-Thayib menjadi mursyid tarekat Khalwatiah. Syekh Ahmad al-Thayib terpilih dan diamanahi menjadi pimpinan tertinggi al-Azhar; Grand Syekh, sejak 9 Maret 2010.
Selain kefasihannya dalam bahasa Arab, beliau juga menguasai bahasa Inggris dan bahasa Perancis. Banyak dari buku-buku Perancis yang beliau terjemahkan ke dalam bahasa Arab. Sebagai ulama yang produktif, beliau memiliki beberapa karya di berbagai disiplin ilmu, utamana akidah dan filsafat.
Jabatan-jabatan yang pernah beliau emban sebelum dilantik menjadi Grand Syekh al-Azhar al-Syarif adalah sebagai berikut:
- Menjadi asisten dosen di Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Kairo pada tahun 1971 M.
- Diangkat menjadi dosen tetap pada tahun 1977 M.
- Menjadi asisten profesor (guru besar) pada tahun 1982 M.
- Memperoleh gelar profesor pada tahun 1988 M.
- Menjabat sebagai dekan Fakultas al-Dirasat al-Islamiah wa al-Arabiah Universitas Al-Azhar Putra di Qina pada tahun 1990-1991 M.
- Menjabat sebagai dekan Fakultas al-Dirasat al-Islamiah wa al-Arabiah Universitas Al-Azhar Putra di Aswan pada tahun 1994 M.
- Menjabat sebagai dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Internasional Pakistan pada tahun 1999-2000 M.
- Menjadi Mufti Besar Mesir pada tahun 2002-2003 M.
- Menjabat sebagai rektor Universitas al-Azhar pada tahun 2003-2010 M.
- Ketua Dewan Filsuf Muslim (Majelis Hukama Muslimin).
2. Prof. Dr. Ali Jum’ah
Prof. Dr. Ali Gomaa Mohamed Abdel-Wahab (dalam ejaan Mesir) lahir pada 3 Maret 1952 di Provinsi Bani Suef. Beliau memegang jabatan Mufti Besar Mesir selama periode 2003-2013. Beliau karena banyak mengeluarkan fatwa dan pendapat baru dalam dunia Islam.
Syekh Ali Jum’ah terpilih –dari lima puluh orang lebih- menjadi salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia selama sebelas tahun berturut-turut dari 2009 - 2019 menurut penilaian dari Pusat Kerajaan untuk Penelitian dan Studi Islam di Amman, Yordania.
Beliau sempat mengunjungi banyak negara untuk memperbaiki citra Islam yang terdistorsi dalam pandangan Barat dan memiliki banyak artikel ilmiah yang diterbitkan dalam berbagai bahasa. Sebagai ulama yang produktif, beliau banyak sekali melahirkan buku-buku dalam macam-macam genre keilmuan, seperti akidah, fikih, ushul fikih, tasawuf, dan lain sebagainya.
Selain kegiatan keagamaan, beliau turut aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dengan membantu orang-orang yang kurang mampu dan membutuhkan dalam segi ekonomi. Sampai sekarang, beliau menjadi mursyid tarekat Shidiqiah Syadziliah, dan menjabat sebagai anggota dewan tertinggi sufi di Mesir.
3. Prof. Dr. Ahmad Thoha Royan
Syekh Ahmad Thoha Royan al-Maliki al-Khalwati, lahir pada 10 Februari 1939 M, di Luxor. Beliau merupakan salah satu ulama al-Azhar yang sangat pandai dalam bidang hukum Islam dan perangkatnya. Selain menjabat sebagai anggota Dewan Ulama Senior al-Azhar, beliau aktif menjadi kepala Majlis A’la (Departemen Tertinggi Urusan Agama) bagian ensiklopedi hukum Islam.
Sosok ahli fikih (hukum Islam) yang sangat bersahaja. Beliau mengambil baiat tarekat Khalwatiah dari gurunya; Syekh Mahmud al-Thayib al-Hassani.
Beberapa jabatan administratif pernah beliau duduki. Di antaranya adalah:
- Dekan Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas al-Azhar Asyuth.
- Dekan Fakultas Syariah dan Dirasat Islamiah di Universitas al-Ahgaf Yaman.
- Wakil dekan Fakultas Syariah dan Hukum di Imam Malik College Dubai.
- Kepala Prodi Fikih Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum di Univesitas al-Azhar Kairo.
Dalam karir akademisnya, lebih dari 120 tesis dan disertasi yang beliau tangani, baik menjadi pembimbing atau anggota sidang. Keulamaannya telah diakui dunia, hingga beliau sering melakukan perjalanan ilmiah membawa misi Islam ke banyak negara di berbagai benua, seperti Yordania, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Uzbekistan, Denmark, Kenya, Inggris, dan Amerika Serikat.
4. Prof. Dr. Hasan al-Syafi’i
Prof. Dr. Hasan bin Mahmud bin Abdul Lathif al-Syafi’i atau sering dikenal dengan Syekh Hasan al-Syafi’i, lahir pada tahun 1930 M. Salah satu ulama senior al-Azhar yang menekuni bidang akidah dan filsafat Islam. Selain mengajar di Universitas al-Azhar, beliau juga mengajar di Universitas Kairo (Darul Ulum). Sejak Februari 2012, beliau menduduki jabatan di Departemen Bahasa Arab Kairo sebagai kepala. Selain itu, beliau tergabung dalam anggota Dewan Filsuf Muslim (Majelis Hukama Muslimin).
Berikut ini adalah beberapa jabatan penting yang –sedang/pernah- beliau duduki:
- Anggota Majlis A’la (Dewan Tertinggi Urusan Agama) Kairo.
- Anggota Pusat Studi Islam Universitas Kairo.
- Anggota dewan ilmiah di kuliah pasca sarjana di Manchester, Kingdom of England.
- Anggota Majelis Ketua Univesitas Islam di Islamabad, Pakistan.
- Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Islamabad, Pakistan.
- Wakil Rektor Universitas Islam Islamabad, Pakistan.
- Rektor Universitas Islam Islamabad, Paikistan.
- Penasihat Grand Syekh al-Azhar al-Syarif.
- Ketua Persatuan Ulama Sufi Internasional.
5. Prof. Dr. Ahmad Ma’bid Abdul Karim
Prof. Dr. Ahmad bin Ma’bid bin Abdul Karim bin Sulaiman bin Hasan Kulaibati, seorang pakar hadis terkemuka dari al-Azhar al-Syarif yang kiprahnya sudah diakui dunia internasional. Beliau lahir pada tahun 1939 M/1359 H di Desa Syekh Sa’ad, al-Ajamiyin, Ibsheway, Fayoum.
Beliau pernah menjadi imam dan khatib di masjid Kementrian Wakaf dan Pendidikan pada tahun 1967 M. Aktivitas mengajar di Universitas al-Azhar dimulai sejak tahun 1971 M, berangkat dari asisten dosen hingga menjadi guru besar Fakultas Ushuluddin. Beliau juga menjadi guru besar Fakultas Dakwah di Universitas al-Azhar Za’aziq. Syekh Ahmad Ma’bid juga pernah mengajar di Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh selama 18 tahun (dari tahun 1399-1417 H).
Beberapa karya-karya beliau:
- الحافظ العراقي وأثره في السنة
- علوم الحديث بين المتقدمين والمتأخرين
- النفح الشذي في شرح جامع الترمذي لابن سيد الناس اليعمرى المتوفى سنة 734 هـ
- مجموعة فتاوى منشورة في جريدة الأهرام بالقاهرة تحت عنوان اسألوا الفقيه
- من مناهج المحدثين في القرنين الخامس والسادس، الحكماء للنشر، الطبعة الأولى، سنة 2019م/1440هـ
- السنة النبوية الشريفة شبهات وردود، الحكماء للنشر، الطبعة الأولى، سنة 2020م/1441هـ
6. Prof. Dr. Muhammad Muhammad Abu Musa
Syekh Prof. Dr. Muhammad bin Muhammad bin Hasanain Abu Musa, seorang ulama pakar sastra Arab yang sangat masyhur di kalangan pecinta al-Azhar. Lahir pada tahun 1937 M.
Pada tahun 1963, beliau memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Bahasa Arab Universitas al-Azhar. Kemudian, di tahun 1967 beliau berhasil menyelesaikan studi masternya, dan disusul gelar doktor berhasil diperoleh pada tahun 1971.
Beliau mulai mengajar (sebagai asisten) di Universitas al-Azhar pada tahun 1971. Karir beliau semakin gemilang, hingga pada tahun 1981 beliau memperoleh gelar profesor dan menjadi guru besar di Fakultas Bahasa Arab.
Perjalanan akademik beliau terbilang sangat sukses. Tahun 1973-1977 beliau diminta untuk mengajar di Universitas Bani Ghazi Libya. Setelah dari Libya, beliau kembali berkhidmah di al-Azhar. Di tahun yang sama, beliau berkunjung di Universitas Islam Ummu Darman selama tiga bulan.
Tahun 1981-1985 beliau mengajar di Universitas Ummul Qura. Setelah kembali ke al-Azhar, pada tahun itu juga, beliau diangkat menjadi Kaprodi Ilmu Balaghah. Kemudian, sempat kembali mengajar di Ummul Qura pada tahun 1994.
7. Prof. Dr. Nashr Farid Washil
Syekh Prof. Dr. Nashr Farid Muhammad Washil, lahir pada bulan Maret 1937, di Meet Badr Helwah, Gharbiah. Seorang ulama kharismatik dan ahli hukum Islam. Beliau menjabat sebagai Mufti Besar Mesir pada 11 November 1996 sampai tahun 2002.
Aktif menjadi pengajar pasca sarjana dan kepala prodi fikih perbandingan mazhab Fakultas Syariah dan Hukum Universitas al-Azhar al-Syarif Kairo. Pada tahun 1995 beliau sempat menjabat sebagai dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas al-Azhar Daqahlia, hingga pada tahun 1996 beliau dimandati menjadi Mufti Besar Mesir
8. Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim
Syekh Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim dilahirkan di Bani Amir, Za’aziq, pada 6 Februari 1941 M. Pakar hadis yang sampai sekarang menjabat sebagai Guru Besar Hadis dan Ilmu-ilmu Hadis Universitas al-Azhar, dan anggota Majma’ al-Buhuts al-Islamiah (Departemen Penelitian Islam).
Riwayat pendidikan Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim:
- 1961 M, memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ushuluddin.
- 1969 M, memperoleh gelar Master Hadis dan Ilmu-ilmu Hadis.
- 1983 M, memperoleh gelar Doktor Hadis dan Ilmu-ilmu Hadis.
Jabatan dan karir akademik:
- Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Za’aziq pada tahun 1987.
- Rektor Universitas al-Azhar pada tahun 1995.
- Anggota Dewan Rakyat Mesir sesuai dengan dekret Presiden Hosnie Mubarak.
- Anggota Dewan Ketua Penyiaran dan Pertelevisian.
- Kepala Lembaga Penyiaran Religi di pertelevisian Mesir.
9. Prof. Dr. Abdul Fattah Barakah
Syekh Prof. Dr. Abdul Fattah bin Abdullah bin Thaha bin Muhammad Barakah al-Azhari al-Sakandari al-Dimyathi, adalah seorang ulama mutakalim yang pernah menjadi penanggung jawab umum Majma’ al-Buhuts al-Islamiah.
Beliau dilahirkan pada 10 Ramadan 1350 H/18 Januari 1932 M. Sejak dini, beliau mengenyam pendidikan di al-Azhar. Berguru dengan para ulama al-Azhar yang mempengaruhi kemapanan ilmu beliau. Di antara guru-guru beliau adalah Syekh Muhammad Imarah al-Nahwi, Syekh Muhammad al-Thayib al-Najar, Syekh al-Thayib al-Najar, dan masih banyak lagi.
Beberapa buku karangan beliau:
- الأخلاق والتصوف
- الحكيم الترمذي ونظريته في الولاية
- العقيدة وبناء الإنسان
- أخلاقيات العلم وأزمة الحضارة الحديثة
10. Prof. Dr. Muhammad Rabi’ al-Jauhari
Syekh Prof. Dr. Muhammad Rabi’ Muhammad al-Jauhari merupakan pengajar di jurusan Akidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Kairo. Mnyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 1970. Kemudian tahun 1972 memperoleh gelar master, dan pada tahun 1976 memperoleh gelar doktor dengan predikat Summa Cumlaude.
Di tahun 2005 beliau diangkat menjadi dekan Fakultas Ushuluddin. Beliau juga mengajar di Universitas Imam Muhammad bin Saud Kerajaan Arab Saudi.
Beberapa karya beliau:
- عقيدتنا
- أخلاقنا
- طوالع الأنوار من مطالع الأنظار تحقيق ودراسة
- بحوث نفسية في ضوء العقيدة الإسلامية
- اختيار رئيس الدولة
11. Prof. Dr. Mahmud Muhanna
Syekh Prof. Dr. Mahmud Muhanna Mahmud Ismail adalah pakar tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an. Beliau adalah mantan wakil rektor Universitas al-Azhar. Sekarang, beliau masih tercatat sebagai anggota di Majma’ al-Buhuts al-Islamiah.
Riwayat Pendidikan:
- Mendapatkan gelar Sarjana Tafsir Hadis dari Universitas al-Azhar pada 1973 M dengan predikat
- Mendapatkan gelar Master Tafsir dan Ulum Al-Qur’an pada tahun 1980 M.
- Mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1983 M dengan predikat Summa Cumlaude.
Beliau aktif mengajar di Universitas al-Azhar Asyuth. Selain itu, beliau juga pernah dua kali mengajar di Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh.
12. Prof. Dr. Jalaluddin Ajwah
Syekh Prof. Dr. Jalaluddin Ismail Ajwah merupakan ulama pakar hadis dan ulumul hadis. Beliau memperoleh gelar doktornya di bidang hadis dan ulumul hadis. Aktif di jurusan Hadis Ilmu Hadis Universitas al-Azhar hingga diangkat menjadi profesor dalam bidang tersebut. Beliau pernah mengajar di Universitas Ummul Qura dan menetap di sana selama 15 tahun. Setelah kembali ke al-Azhar, beliau diangkat menjadi Kaprodi Hadis Ilmu Hadis Universitas al-Azhar Kairo.
13. Prof. Dr. Abdurrahman al-Adawi
Syekh Prof. Dr. Abdurrahman bin Abdunnabi al-Adawi lahir di Thanta pada tahun 1923 M. Tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Sejak kecil, beliau sudah menghafalkan Al-Qur’an. Di umurnya yang masih belia -10 tahun- berhasil mengkhatamkan hafalannya. Pendidikannya di tempuh di al-Azhar. Gelar doktor bidang fikih perbandingan mazhab beliau dapatkan pada tahun 1978 M.
Pada 1977-1987 beliau diangkat menjadi penasihat Universitas Islam Madinah. Setelah kembali ke al-Azhar, beliau menjadi guru besar dan dekan di Fakultas Dakwah Islam Universitas al-Azhar Kairo. Sampai sekarang, beliau masih menjadi anggota aktif di Majma’ al-Buhuts al-Islamiah.
14. Prof. Dr. al-Said al-Sayid Ibadah
Syekh Prof. Dr. Al-Said bin al-Sayid bin Ibadah lahir pada 5 Juni 1934. Beliau menjabat sebagai guru besar sastra Fakultas Bahasa Arab di Kairo. Beberapa karya beliau:
- نشأة النقد الأدبي عند العرب
- أدب التسمية في البيان النبوي
Beliau turut aktif mengisi makalah ilmiah yang dimuat di majalah Fakultas Syariah Universitas Raja Abdul Aziz di Makkah.
15. Prof. Dr. Hasan Ahmad Jabr
Syekh Prof. Dr. Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Jabr merupakan profesor tafsir di Fakultas Udhuluddin dan Fakultas Dakwah Universitas al-Azhar Kairo.
16. Prof. Dr. Mahmud Taufiq Sa’ad
Syekh Prof. Dr. Mahmud Taufiq Muhammad Sa’ad adalah guru besar balaghah dan sastra Fakultas Dirasat Islamiah wa Arabiah untuk putri di Kairo. Beliau aktif menulis buku, di antaranya:
- إعجاز القرآن الكريم بالصرفة
- منهاج الدعوة إلى الله في ضوء البناء التركيبي لصور المعنى القرآني
- كتاب تغييب الإسلام الحق: دحض إفتراءات التنوير على القرآن الكريم
- فقه تغيير المنكر.
17. Prof. Dr. Muhammad Husni Salim
Syekh Prof. Dr. Muhammad bin Husni bin Ibrahim bin Salim menjabat sebagai guru besar fikih perbandingan mazhab Fakultas Syariah dan Hukum Uniersitas al-Azhar Kairo. Karya masterpiece-nya adalah الرخص وأسباب الترخص في الفقه الإسلامي.
18. Prof. Dr. Hamdi Subh Thaha
Syekh Prof. Dr. Hamdi Shubh Thaha Dawud Sulaiman adalah seorang pakar ushul fikih yang lahir di Barq al-Izz, Mansoura, Dakahliyah. Pada tahun 1956 beliau menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan syariah islamiah. Kemudian beliau berhasil melanjutkan ke jenjang berikutnya –sampai doktoral- dalam bidang ushul fikih. Beliau sempat menjabat sebagai kepala prodi ushul fikih Fakultas Syariah dan Hukum Universitas al-Azhar, anggota Majma’ al-Buhuts al-Islamiah, dan anggota Majelis A’la bidang urusan agama.
Di sela-sela menjadi Kaprodi Ushul Fikih, beliau terpilih menjadi anggota Lembaga Penelitian dan Studi Turats –lembaga peneletian tentang manuskrip-manuskrip kuno dalam bahasa Arab- yang terhimpun dalam persatuan universitas-universitas Arab.
Prof. Hamdi Shubh menjadi satu-satunya ulama al-Azhar yang menyamai Prof. Ali Jum’ah dalam jumlah karya tulis, baik berbentuk buku atau jurnal ilmiah, yang berkutat dalam konsentrasi ushul fikih. Jumlah karya –dalam ushul fikih- masing-masing dari kedua ulama tersebut mencapai 90.
Berikut ini beberapa karya populer beliau:
- كيفية دلالة النصوص الشرعية على الحكام
- الرد على شبه المنكرين لحجية السنة
- دلالة الفقيه والمجاز على الأحكام الشرعية وأثرها في الفقه الاسلامي
- القول المبين في المجمل والمبين عند الأصوليين
- تعارض أدلة التشريع وطرق التخلص منه
- الإلمام بالمختلف فيه من أصول وأحكام
- المقاصد والغايات
- مسائل حكم الإقراض من أموال الزكاة
Membaca biografi ulama senantiasa mencurahkan rahmat Allah. Semoga kita dikucuri berkah dan dapat meneruskan perjuangan masyayikh al-Azhar al-Syarif.